Motorisblog.com – Memilih Montir Bengkel. Bagi
seorang biker, kesehatan motor adalah prioritas dalam berkendara. Dan salah
satu cara untuk mendapatkan tujuan itu adalah dengan memilih montir dan bengkel
yang baik dan benar.
Sebagian dari Anda mungkin pernah mengalami
kekecewaan seperti saya, yaitu salah pilih mekanik (montir). Akibatnya,
bukannya motor kembali prima tapi malah kondisinya semakin parah.
Kekecewaan seperti ini sejatinya tidak hanya
terjadi di bengkel umum saja, tapi bisa terjadi juga di bengkel resmi. Jadi,
walaupun si bengkel resmi dan para mekaniknya memiliki sertifikat yang baik,
tapi secara individu mereka hanyalah manusia biasa. Tidak menjamin setinggi apa
sertifikatnya, tetap yang paling utama adalah karakter pribadinya.
Nah, untuk mengantisipasi hal buruk itu, saya punya
beberapa tips jitu untuk memilih montir yang cerdas.
1. Pilihlah bengkel yang ramai
Ini adalah hal umum. Maksudnya, bukan hanya urusan
bengkel, tapi dalam urusan lain pun ramainya suatu tempat pelayanan bisa
menjadi cara pertama dalam memilih.
Secara logika normal, jika suatu bengkel memiliki
pelayanan dan mekanik yang buruk, pasti pelanggan akan merasa kecewa. Dan jika
sudah banyak pelanggan yang kecewa, dapat di pastikan bengkel tersebut akan
menjadi sepi. Begitu sebaliknya, jika bengkel dan mekaniknya memuaskan pelanggan,
maka bengkel tersebut pun akan menjadi ramai.
Ini ilmu marketing sederhana, di mana promosi dari
mulut ke mulut jauh lebih efektif dari pada promosi melalui media apa pun.
Artinya, seorang yang merasa puas dengan pelayanan suatu bengkel, maka tanpa
sadar dan dengan sukarela dia akan menceritakan kepuasannya tersebut kepada
orang lain.
Selanjutnya, orang yang mendengar cerita kepuasan
tersebut akan merasa tertarik untuk mencoba. Begitu seterusnya hingga ramailah
bengkel tersebut.
2. Cari informasi (penilaian)
dari orang lain
Cara kedua adalah dengan bertanya pada orang lain
sesama pemotor. Tapi harus pemotor yang baik juga dalam merawat kendaraannya.
Jangan sampai Anda bertanya kepada pemotor yang justru kondisi motornya
terlihat buruk.
Intinya sama seperti pada poin di atas, yaitu efek
promosi dari mulut ke mulut.
Anda bisa menanyakan hal ini pada orang lain yang
sedang antri giliran servis di bengkel tersebut. Tanyakan juga apakah dia sudah
biasa merawat motornya di bengkel itu atau baru pertama kali. Hal itu penting!
Karena kalau orang yang Anda tanya ternyata baru pertama kali datang, maka
dapat di pastikan dia tidak akan bisa memberikan rekomendasi apa-apa.
3. Cobalah ajukan keluhan dan
perhatikan tanggapan mekanik (montir)
Jika Anda sudah mendapatkan bengkel yang ramai
dengan rekomendasi dari pelanggan lain, maka selanjutnya Anda sampaikan keluhan
motor Anda pada sang mekanik. Perhatikan apa tanggapannya?
Dari pengalaman saya, setidaknya ada 3 macam
tanggapan dari montir dalam hal menampung keluhan pengguna motor,
* Mekanik diam dan
mendengarkan keluhan Anda
Setelah Anda selesai bicara, selanjutnya dia akan
menjawab, kurang lebih begini, “Baik, Pak/ Bu. Nanti saya periksa”.
Dalam hal Anda mendapatkan tanggapan seperti itu,
maka Anda boleh sedikit puas. Itu pertanda bahwa mekanik tersebut adalah orang
yang hati-hati dalam menangani masalah. Dia tidak berani memvonis masalah motor
Anda sebelum memeriksanya.
* Mekanik diam sejenak
kemudian memberi sedikit gambaran masalah
Montir yang satu ini, dia akan menjawab keluhan
Anda dengan perkataan kurang lebih begini, “Saya kira komponen “anu”nya
bermasalah. Tapi nanti saya periksa dulu untuk lebih pastinya”.
Jika Anda mendapati mekanik yang seperti ini, Anda
patut merasa lebih lega lagi. Pasalnya, sikap seorang mekanik yang seperti ini
adalah tanda bahwa dia seorang yang berpengalaman namun tetap berhati-hati.
Istilah lainya, dia mekanik yang pandai tetapi tidak takabur dengan kepandaiannya.
* Mekanik yang langsung
memvonis masalah bahkan memotong pembicaraan Anda
Naaahhh… Ini seorang mekanik yang harus Anda
waspadai.
Bagi Anda yang belum faham, mungkin Anda akan
berfikir, “Wah, ini montir hebat. Langsung tahu masalahnya”.
Apa benar seperti itu?
Salah…!! Sudah saya sebutkan di atas, sepandai apa
pun seorang mekanik, dia tetap harus hati-hati dengan statment dan perilakunya.
Mekanik yang bersikap seperti itu justru merupakan manusia bodoh yang sok tahu
dan takabur. Apa lagi jika dia sampai memotong ucapan Anda, berarti dia sangat
tidak sopan.
Perlu Anda ketahui, bahwa, sehebat apa pun seorang
mekanik, dia tidak tahu apa-apa tentang motor Anda. Anda lah yang lebih tahu.
Dia tidak setiap hari menunggang motor Anda, sehingga tidak pantas dia memvonis
begitu saja sebelum melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Oke Om Bro? Kita lanjut…
4. Coba konsultasikan masalah
lain dan perhatikan dengan seksama jawabannya (jawaban harus logis)
Jika dari poin nomor 3 di atas belum clear,
tanyakanlah soal lain yang masih berhubungan dengan urusan motor Anda.
Contoh yang paling gampang adalah pertanyaan,
“berapa bulan sekali baiknya ganti oli mesin?”
* Montir ngawur biasanya akan menjawab, “sebulan
sekali atau dua minggu sekali. Lebih sering lebih baik”.
* Tapi montir sungguhan akan menjawab, “patokannya
bukan bulan, tapi jarak tempuh. Motor Honda tiap 4000 km, motor Yamaha tiap
3000 km. Itu pun kalau Anda menggunakan oli rekomendasi pabrikan”.
“Jika Anda menggunakan oli merk lain, di sesuaikan
juga dengan daya tahan oli tersebut. Ada oli mineral yang daya tahan
maksimalnya hanya sampai 3500 km. Tapi kalau oli syntetic umumnya mampu
bertahan sampai 5000 km. Jadi, 3000 km atau 4000 km aman untuk penggunaan oli
syntetic”.
“Sedangkan jarak tempuh 3000-4000 km pada pemakaian
normal bisa mencapai 2-3 bulan. Jadi, kalau pun speedometer Anda mati, Anda
masih aman mengganti oli tiap 2 bulan. Kecuali jika motor Anda di gunakan untuk
bekerja berat ya lebih baik sebulan sekali”.
Nah, jika Anda mendapat jawaban yang pertama, berarti
itu montir ngawur sengawur-ngawurnya. Sebaiknya jangan kembali ke bengkel itu
lagi.
5. Tanyakan harga service dan
harga beberapa part, bandingkan dengan sumber lain
Sebelum Anda memutuskan untuk service (apa lagi
service besar) ada baiknya Anda searching dulu di internet. Cari kasus yang
sama atau minimal mirip dengan masalah motor Anda. Di situ Anda akan menemukan
perkiraan biaya servis dan penggantian part-part tertentu.
Jika Anda tidak menemukan kasus yang sama di
internet, setidaknya Anda cari tahu biaya jasa servis ringan rata-rata di
daerah Anda.
Jika Anda sudah tahu perkiraan biayanya,
selanjutnya Anda tanyakan ke customer service bengkel yang akan Anda tuju.
* Jika biaya servis/ harga spare part di bengkel
tersebut jauh lebih mahal, maka sudah jelas itu bengkel tidak recomended.
* Namun begitu, jika harga di bengkel tersebut
terlalu murah pun Anda jangan senang dulu. Bisa jadi harga murah tersebut
karena kualitas yang buruk. Maka tetap harga standar lah yang terbaik.
6. Perhatikan sikap montir
saat bekerja
Perhatikan raut muka dan perilaku mekanik saat
melakukan pekerjaannya. Jika raut mukanya muram dan kerjanya seperti
bermalas-malasan (seperti terpaksa) mungkin dia tidak ikhlas dalam menjalankan
pekerjaannya.
Ketidak ikhlasan si montir bisa terjadi karena
ketidak puasan dia pada boss (pemilik bengkel), misalnya karena gaji yang tidak
sesuai.
Walaupun si montir tidak ada masalah dengan Anda,
tapi jika dia punya masalah di wilayah internal bengkel, maka hal itu dapat
berpengaruh pada kinerjanya. Jadi pastikan Anda melihat keikhlasan di mata sang
mekanik.
7. Perhatikan cara kerjanya
dengan seksama
Perhatikan setiap kerja seorang mekanik supaya kita bisa lihat dengan
sreksama dan tidak keliru, keterampilan dan ke seriusan dalam memperbaiki motor
kita,
8. Pastikan part yang harus di
ganti dan yang tidak perlu di ganti
Kadang kala pada saat service kita harus mengganti
beberapa part fast moving. Nah, di sini Anda harus faham benar atau tidaknya.
9. Mekanik yang baik (hampir)
tidak pernah menyuruh ganti part kasat mata
Dari hasil pengamatan saya, hanya montir-montir
iseng saja yang nyuruh ganti part yang terlihat secara kasat mata (misalnya
nyuruh ganti ban atau lainnya).
Mekanik yang baik hanya akan menyarankan
penggantian part yang tidak kasat mata (misalnya komponen di dalam mesin). Itu
pun dia memberikan argumentasi yang masuk akal.
10. Sebisa mungkin pilihlah
lokasi bengkel yang dekat
Terakhir, sebisa mungkin untuk memilih bengkel yang
jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Anda. Hal itu di maksudkan agar
Anda mudah untuk menindak lanjuti jika ada ketidak puasan (kekurangan/
complaint) dengan layanan bengkel tersebut.
***
Nah, guys …
Jadilah lebih cerdas agar tidak di bohongi mekanik nakal.